PengarangPengarang: Jeffrey CammackTerbarui: Agustus 17, 2020

Terakhir diperbarui pada Agustus 17, 2020

Jeffrey Cammack

Pengarang: Jeffrey Cammack

Tidak seperti bursa saham, di mana gap bisa terjadi setiap hari, pasar Forex beraktivitas selama 24 jam sehari, 5 hari seminggu. Jeda di akhir pekan memungkinkan nilai harga bergerak meskipun pasar sedang ditutup. Hal ini bisa menciptakan celah (gap) atau loncatan harga ketika pasar kembali di buka pada hari Senin.

Pada bursa saham, gap dapat terjadi karena ada berita keuangan penting yang terbit ketika pasar sedang tutup. Dalam trading Forex, kita tidak benar-benar peduli gap seperti apa yang terjadi atau apa alasan penyebab gap tersebut, karena untuk melakukan trading gap, Anda hanya mengandalkan analisis teknis terhadap tren dan tidak perlu mengetahui perkembangan berita.

Apa itu Gap?

Gap adalah adalah ketika suatu pasangan mata uang memulai hari (atau satuan waktu lain) dengan nilai yang berada di atas atau di bawah harga penutupan (closing price) dari hari sebelumnya, sehingga menciptakan suatu celah (gap) pada pergerakan nilai. Biasanya, di pasar Forex, gap terjadi selang akhir pekan, saat keluarnya harga pembukaan (opening price) untuk minggu trading baru di mana harga pembukaan tersebut lebih tinggi atau lebih rendah secara signifikan dari harga pada hari penutupan (Jumat) di minggu sebelumnya. Akan tetapi, gap juga dapat terjadi secara intraday (terjadi di dalam satu hari, dan tidak pada jeda antara dua hari) ketika ada penerbitan berita yang berdampak tinggi terhadap perekonomian, karena likuiditas akan segera menguap dan menyebabkan gap pada harga.

Gambar 1: Gap Naik

Tidak semua gap punya struktur harga yang sama karena bentuknya yang berbeda-beda, ada yang ukurannya lebih besar dari yang lain; bahkan alasan di balik terbentuknya gap-gap tersebut tidak selalu sama. Anda dapat melakukan gap trading (trading berdasarkan gap) dan meraup keuntungan dengan cara melakukan trading pada sisi berlawanan gap sementara gap tersebut terisi; atau bisa juga dengan melakukan trading sesuai arah gap tersebut. Selanjutnya, kita akan melihat 4 jenis gap utama yang ada.

Gambar 2: Gap Turun

Jenis-jenis Gap

  • Common Gap (Gap Biasa): Seperti namanya, gap jenis ini sangat sering terjadi. Common gap pada dasarnya tidak memiliki alasan fundamental yang menyebabkan keberadaannya sebagai katalis pada pasar. Ia lebih merupakan dampak psikologis yang terjadi ketika pasar terkonsolidasi. Gap biasa biasanya segera terisi di hari yang sama.

  • Breakaway Gap (Gap Pelepasan): Tidak muncul sesering common gap dalam aktivitas pasar, breakaway gap biasanya tidak segera terisi dalam waktu singkat. Akan tetapi, biasanya terjadi pengisian sebagian (partial fills). Mulanya, gap ini memiliki suatu periode konsolidasi, di mana harga bergerak dalam rentang trading (trading range), di mana pembeli dan penjual setuju atas harga fair value atau nilai sepadan. Gap kemudian dapat terjadi sebagai “pelepasan” dari trading range itu dengan meloncat ke atas atau ke bawah rentang trading tadi. Penyebabnya bisa karena ada penerbitan berita atau karena ada ketidakseimbangan penawaran dan permintaan. Biasanya, breakway gap mengawali suatu tren baru.

  • Runaway Gap (Gap Berkelanjutan): Runaway gap, atau dikenal juga dengan sebutan continuation gaps atau gap berkelanjutan biasanya tidak akan terisi karena pasar cenderung akan melakukan trading sesuai arah gap. Gap ini biasanya terjadi dalam tren yang kuat dan muncul di tengah-tengah tren ketika terlihat ada minat (interest) yang tinggi dari para pelaku pasar. Gap berkelanjutan juga dapat berfungsi sebagai level support dan resistance sesuai arah tren yang sedang berlaku.

  • Exhaustion Gaps (Gap Pengurasan): Exhaustion gap merupakan sinyal pembalikan (reversal) yang sangat baik karena ia biasanya menandai akhir suatu tren. Exhaustion gap terjadi karena trader khawatir ketinggalan suatu tren. Para trader dan investor yang ketinggalan suatu tren (late to the party) biasanya kesulitan karena tren yang kuat tidak memberi banyak peluang untuk masuk ke dalam trade. Seiring berkembangnya tren tersebut, pihak-pihak yang ketinggalan permulaan trade tersebut akan segera masuk dalam waktu bersamaan—ini menciptakan histeria (dalam jumlah banyak seketika) pembelian/penjualan dengan nilai tepat di atas/bawah yang akan segera menguras harga (exhaust the price)—karena inilah ia disebut exhaustion gap atau pengurasan.

Hal-Hal Yang Perlu Diingat Ketika Melakukan Trading Gap

Sekarang karena kita telah mengetahui berbagai jenis gap, penting untuk diingat bahwa tidak semua gap bisa diperdagangkan. Faktor besar pertama yang perlu dipertimbangkan ketika melakukan trading gap adalah memastikan kita punya profit margin yang cukup. Untuk Common Gap atau Breakaway Gap, ukuran Gap yan muncul harus cukup besar, jika tidak rasio untung-rugi (risk-reward ration) menjadi kecil. Dengan demikian, sebaiknya kita hanya mencari trade gap dalam rentang 40-50 pips saja.

Hal lain yang perlu dicatat adalah, waktu adalah hal yang sangat berharga. Jika gap tidak terpenuhi dalam beberapa jam pertama, kemungkinan besar pasar akan terus bergerak sesuai arah gap tersebut. Setelah Anda lebih mengenal jenis-jenis gap yang disebutkan di atas, Anda perlu mempelajari masing-masing dari gap-gap tersebut dengan lebih mendalam, sehingga Anda semakin bisa mengatur strategi dalam melakukan gap trading.

Tetap Terbaharui

Formulir ini menggunakan double opt in. Anda perlu mengkonfirmasi alamat email anda sebelum ditambahkan ke daftar.

Tutup