Pialang Terbaik untuk Perdagangan Indeks Volatilitas VIX 2024

VIX adalah indeks volatilitas yang paling banyak diamati di pasar global. Indeks ini dihitung dengan melacak harga dasar opsi S&P 500, bukan pasar saham itu sendiri, sehingga memungkinkan untuk memperkirakan volatilitas S&P 500 selama 30 hari.

Ketika angka VIX berada di atas 30, hal ini menunjukkan ekspektasi volatilitas yang tinggi dan ketakutan investor terhadap arah pasar. Sebaliknya, angka di bawah 30 menunjukkan investor secara umum yakin terhadap prospek pasar. Pada bulan Maret 2020, di tengah kekhawatiran mengenai dampak merebaknya pandemi COVID-19 terhadap perekonomian global, VIX melonjak ke angka 82,69, yang merupakan level tertinggi yang pernah ada, seiring anjloknya pasar saham di seluruh dunia.

Selama periode yang sangat fluktuatif, investor cenderung ‘membuang’ saham dan membeli aset “haven” yang dianggap lebih stabil di saat ketidakpastian, seperti obligasi Treasury AS atau emas. Pembacaan VIX yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kinerja pasar saham yang buruk, yang berarti ini dapat menjadi alat yang berguna bagi trader yang ingin melakukan lindung nilai atau menetapkan posisi short pada pasar. VIX juga dapat diperdagangkan sebagai CFD, meskipun tidak semua broker menawarkannya.

Cara kerja Trading Volatilitas

Sebelum Anda memperdagangkan VIX, Anda perlu memahami perbedaan trading volatilitas dari trading CFD standar. Volatilitas adalah ukuran pergerakan harga suatu aset (dalam hal ini, ekspektasi pergerakan indeks S&P 500 selama 30 hari ke depan) dan bukan ukuran harga itu sendiri. Jadi dalam trading volatilitas, alih-alih berfokus pada arah perubahan, Anda berspekulasi tentang seberapa besar pergerakan pasar dan seberapa sering pergerakan tersebut akan terjadi.

Seperti disebutkan sebelumnya, VIX dan S&P 500 berkorelasi sangat negatif. Artinya ketika VIX naik maka S&P 500 kemungkinan besar akan turun, dan sebaliknya jika VIX turun maka S&P 500 kemungkinan besar akan naik.

Memilih posisi long atau short pada VIX

Saat Anda membuka posisi di VIX, Anda dapat mengambil posisi long atau short. Jika Anda mengambil posisi long, Anda yakin volatilitas akan meningkat; jika Anda mengambil posisi short, Anda yakin volatilitas akan turun. Meskipun terdapat korelasi negatif yang kuat antara VIX dan S&P 500, trader volatilitas tidak tertarik pada apakah harga S&P 500 akan naik atau turun, karena mereka dapat memperoleh keuntungan dari kedua pergerakan harga tersebut.

Memilih posisi long (beli) pada VIX

Trader sering kali memilih posisi long di VIX pada saat ketidakstabilan keuangan, ketika terdapat banyak ketidakpastian dan ketakutan di pasar. Misalnya, jika Anda mengambil posisi long (beli) di VIX pada awal pandemi Covid, ketika volatilitas mencapai angka 82,7 persen, Anda akan mendapat untung besar.

Memilih posisi short (jual) pada VIX

Trader mengambil posisi short pada saat volatilitas rendah dan umumnya ketika mereka memperkirakan nilai S&P500 akan naik. Suku bunga rendah dan pertumbuhan ekonomi biasanya menghasilkan pertumbuhan harga saham S&P500 yang stabil, sehingga para trader melakukan short-sell VIX dengan harapan bahwa volatilitas akan tetap rendah selama kondisi ini. Namun, melakukan short-sell VIX bisa berisiko, karena kerugian bisa signifikan jika volatilitas melonjak.

Menggunakan VIX 75 sebagai Alat Manajemen Risiko

VIX juga dapat digunakan sebagai alat manajemen risiko. Karena VIX memberikan informasi mengenai tingkat volatilitas tersirat, VIX dapat membantu menentukan ukuran perdagangan. Selama periode volatilitas yang lebih tinggi (level VIX yang tinggi), pilihan yang bijaksana adalah untuk mengurangi ukuran lot Anda, sedangkan selama periode volatilitas yang lebih rendah (level VIX yang lebih rendah), Anda dapat meningkatkan ukuran lot Anda.

Penafian Risiko Forex

Trading Forex dan CFD tidak cocok untuk semua investor karena memiliki risiko tingkat tinggi terhadap modal Anda: 75-90% investor ritel mengalami kerugian saat memperdagangkan produk ini. Transaksi Forex dan CFD memiliki risiko tinggi karena faktor-faktor berikut: Leverage, volatilitas pasar, slippage yang timbul karena kurangnya likuiditas, pengetahuan atau pengalaman perdagangan yang tidak memadai, dan kurangnya perlindungan peraturan. Trader sebaiknya tidak melakukan deposit uang apa pun yang tidak dianggap sebagai pendapatan yang dapat dibelanjakan. Terlepas dari seberapa banyak penelitian yang telah Anda lakukan atau seberapa yakin Anda dalam perdagangan Anda, selalu ada risiko kerugian yang besar. (Pelajari lebih lanjut tentang berbagai risiko ini dari regulator Inggris, FCA, atau regulator Australia, ASIC).

Mengapa memperdagangkan VIX?

Berbeda dengan indeks seperti S&P 500 atau FTSE yang merupakan kumpulan saham perusahaan, VIX merupakan indeks volatilitas. VIX cenderung naik seiring dengan meningkatnya ketidakstabilan pasar. Sebaliknya, jika VIX turun, hal ini menandakan pasar yang stabil dan kenaikan pada S&P 500.

Trader seringkali menggunakan VIX untuk melakukan lindung nilai terhadap portofolio mereka terhadap penurunan pasar. Misalnya, jika Anda mengambil posisi beli pada saham perusahaan AS namun ingin mengimbangi potensi kerugian jika pasar mengalami penurunan, Anda akan membeli VIX. Mengambil posisi long di VIX berpotensi menyeimbangkan penarikan yang mungkin Anda alami dan melakukan lindung nilai terhadap eksposur pasar Anda. Karena VIX menunjukkan korelasi negatif dengan kelas aset lainnya, VIX dapat mengurangi risiko Anda secara keseluruhan dan meningkatkan keuntungan.

Beberapa trader juga berspekulasi mengenai arah VIX itu sendiri daripada menggunakannya sebagai lindung nilai. Bergantung pada prospek volatilitas pasar, mereka mungkin mengambil posisi long atau short di kontrak berjangka VIX atau CFD opsi.

Peran broker CFD dalam memperdagangkan Indeks Volatilitas 75

Broker berperan dalam memfasilitasi perdagangan di VIX. Mereka bertindak sebagai perantara antara trader dan bursa, melakukan perdagangan atas nama klien mereka. Broker menyediakan platform, alat, dan sumber daya yang dibutuhkan trader untuk menganalisis tren pasar, melakukan perdagangan, dan mengelola akun perdagangan mereka.

Broker juga menawarkan leverage kepada trader untuk mendapatkan keuntungan dari posisi trading yang lebih besar hanya dengan modal kecil. Broker dapat menyediakan layanan lain, seperti sumber daya edukasi dan dukungan pelanggan.

Manfaat Trading CFD VIX

Perdagangan VIX memungkinkan trader menghasilkan keuntungan dari ekspektasi volatilitas indeks S&P 500. Perdagangan ini juga memiliki banyak manfaat lainnya, seperti:

Akses Mudah dan Fleksibilitas: Trader dapat membuka akun di broker dan berdagang CFD VIX dengan jumlah modal yang relatif kecil. Mereka dapat membuka atau menutup posisi kapan saja sepanjang hari perdagangan dan memilih ukuran perdagangannya.

Ambil posisi beli atau jual: Anda dapat berspekulasi mengenai pergerakan harga VIX di kedua arah. Trader umumnya membeli (posisi long) indeks ketika ketidakpastian meningkat di pasar karena ketidakpastian kemungkinan besar akan mengakibatkan meningkatnya ketakutan dan volatilitas yang lebih besar. Demikian pula, ketika investor merasa yakin, volatilitas kemungkinan akan menurun, sehingga trader yang menjual (atau mengambil posisi short) indeks dapat memperoleh keuntungan.

Leverage: Broker CFD VIX mengizinkan trader untuk menggunakan leverage, yang berarti mereka dapat melakukan perdagangan dengan investasi awal yang lebih kecil daripada yang mereka perlukan untuk memperdagangkan kontrak berjangka atau opsi VIX secara langsung. Hal ini dapat memperbesar potensi keuntungan, namun juga memperbesar potensi kerugian. Jadi penting untuk menggunakan leverage secara bijaksana dan mengelola risiko dengan hati-hati.

Biaya lebih rendah: Perdagangan CFD VIX bisa lebih murah dibandingkan perdagangan berjangka atau opsi VIX, karena biaya transaksi lebih rendah dan tidak perlu membayar pembiayaan margin. Namun, trader harus menyadari bahwa biaya lain mungkin terkait dengan trading CFD, seperti biaya swap semalam.

Strategi trading yang beragam: CFD VIX dapat digunakan dalam berbagai strategi trading, seperti berspekulasi mengenai lonjakan volatilitas, melakukan lindung nilai terhadap penurunan pasar, atau memanfaatkan inefisiensi pasar.

Kerugian dan risiko memperdagangkan VIX 75 melalui CFD

Meskipun terdapat manfaat yang signifikan dalam menggunakan CFD untuk memperdagangkan VIX 75, ada juga risiko besar yang harus diwaspadai oleh setiap trader sebelum memperdagangkan produk keuangan yang kompleks ini.

Leverage: Saat Anda berdagang dengan leverage, pada dasarnya Anda meminjam uang dari broker Anda untuk meningkatkan ukuran posisi Anda. Meskipun hal ini berpotensi meningkatkan keuntungan Anda, hal ini juga meningkatkan risiko kerugian. Jika pasar bergerak melawan Anda, kerugian Anda bisa semakin besar.

Pemantauan terus-menerus: Anda harus selalu waspada terhadap kemungkinan perubahan posisi Anda. Pengumuman berita dan peristiwa ekonomi lainnya dapat meningkatkan volatilitas secara signifikan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan harga yang cepat yang menyebabkan saldo akun Anda berubah dengan cepat. Hal ini terutama berlaku jika Anda mengambil posisi short di VIX.

Sangat mudah untuk mengambil terlalu banyak risiko: Karena biaya trading VIX rendah karena leverage, mudah bagi trader untuk terbuai dalam rasa aman yang menipu dan mengambil posisi perdagangan yang lebih tinggi daripada yang seharusnya.

Likuiditas terbatas: CFD VIX kurang likuid dibandingkan instrumen keuangan lainnya, seperti pasangan mata uang utama atau indeks saham. Hal ini dapat menyebabkan spread bid-ask yang lebih luas, slippage, dan kesulitan dalam mengeksekusi perdagangan pada harga yang diinginkan.

Regulasi: Anda harus memastikan bahwa broker yang Anda pilih sah dan dapat dipercaya. Broker bereputasi teregulasi oleh otoritas keuangan seperti Otoritas Perilaku Keuangan (FCA) Inggris, Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC), dan Komisi Sekuritas dan Bursa Siprus (CySEC). Periksa apakah broker Anda memiliki izin regulasi, lalu tanyakan kepada regulator apakah lisensi tersebut valid.

Platform Trading: Trader harus memilih broker yang menawarkan berbagai platform trading yang stabil dan ramah pengguna. Platform trading harus menyediakan fitur-fitur yang berguna seperti indikator teknis, alat manajemen risiko, dan berbagai alat pembuatan grafik. Platform pihak ketiga, seperti MetaTrader 4, MetaTrader 5, dan cTrader, populer di kalangan trader karena tersedia di sebagian besar broker, dan trader dapat menyesuaikan dan menyimpan pengaturannya jika mereka bermigrasi ke broker lain.

Biaya Trading: Biaya trading termasuk spread, komisi, dan biaya swap semalam. Broker harus mempublikasikan biaya trading mereka di situs web mereka, dan trader harus memilih broker dengan spread dan komisi yang kompetitif, karena biaya ini dapat berdampak signifikan pada profitabilitas.

Leverage: Broker harus menawarkan opsi leverage yang fleksibel untuk memperdagangkan indeks Volatilitas 75. Leverage dapat memperbesar keuntungan dan meningkatkan risiko, sehingga trader harus memilih tingkat leverage yang sesuai dengan selera risiko dan strategi trading mereka.

Dukungan Pelanggan: Broker harus memberikan dukungan pelanggan yang sangat baik melalui berbagai saluran, termasuk obrolan langsung, email, dan telepon. Trader harus dapat menghubungi broker kapan saja dan menerima bantuan yang cepat dan bermanfaat.

Edukasi dan Penelitian: Broker harus menyediakan sumber daya edukasi dan bahan penelitian untuk membantu trader meningkatkan keterampilan mereka dan tetap mendapat informasi tentang perkembangan pasar. Ini dapat mencakup webinar, tutorial, analisis pasar, dan sinyal perdagangan.

Deposit dan Penarikan: Broker harus menawarkan opsi deposit dan penarikan yang nyaman dan aman, termasuk transfer bank, kartu kredit/debit, dan dompet elektronik. Trader juga harus memeriksa kebijakan penarikan dan waktu pemrosesan broker.